Jumat, 16 November 2012

Sang Juara

      "Ikhsanul Akbar Santoso"biasa ia dipanggil, seorang anak yang masih duduk di bangku SMP ini sangat senang bermain bulu tangkis. Ikhsan,biasa ia di panggil oleh teman-temannya, nama belakang "Santoso" itu diambil dari pemain bulu tangkis profesional Simon Santoso, ayah ikhsan ini sangat ngefens berat sama Simon Santoso,sampai-sampai anaknya pun diberi nama belakang Santoso. Nah, saking senengnya si Ikhsan dengan bulu tangkis, Ikhsan bercita-cita agar menjadi seperti pemain bulu tangkis kebanggaan ayahnya tadi. Sayangnya, Ikhsan termasuk dari golongan keluarga yang tidak mampu. Nah pasti kalian lagi mikirin kejadian berikutnya kan?
. . .
     "Wuing... ceplok" tiba-tiba sebuah sandal jepit melayang kearah Ikhsan.
     "Diam! ganggu orang tidur saja, kalau mau main bulu tangkis itu siang hari !" suara keras pak Sholeh mengagetkan Ikhsan dan Tono.
     "Maaf Pak Sholeh!" jawab mereka dengan serentak.
Ikhsan lalu mengambil sandal jepit yang cuma separuh itu dan dibawanya pulang.
     "San, aku pulang dulu ya, nanti bisa-bisa aku dimarahi Si Mak ku" celetuk Tono sambil berlalu dari halaman rumah pak Sholeh.
     "ya,hati-hati!"
. . . 


Jumat, 09 November 2012

Jasa Sungaiku

Teganya dia
Jadikan mereka seperti ini
Hidup...
Bergelut dengan kegelapan
Bermodal sebatang kayu
Kata mereka
Gotong royong adalah kuncinya
Dan akhirnya
Kita tlah raih asa
Terimakasih sungailu
Arus derasmu
Tlah obati kegelapan ini
Tlah jadikan hidupku penuh warna
Tapi,
Akankah kau tetap hidup
Diantara orang jahat sepertinya
Yang tlah buta atas manfaatmu
Dan atas jasamu, kami tlah kurangi
Penggunaan minyak bumi
Yang saat ini
Tak lebih dari sebotol sirup
Terimakasih untuk sungaiku

Kamis, 08 November 2012

Asa Putra Batang

Kotaku...
Kota kecil yang maju
Tumbuhkan putra-putri batang
Aku salah satunya
Karnanya, aku bangga
Laut-laut surgakuberisikan harta karun kota
Memberikan kehidupan para nelayan
Piramida hijau berdiri dimana-mana
Tinggi menjulang menentang langit
Yang memuntahkan lahar kesuburan
Karnanya aku bangga
Curug gombong itu
Jatuhkan air kehidupan
Datangkan devisa batang
Dan pemimpin-pemimpin kotaku
Orang-orang yang bijak
Yang membabat kaum melarat
Dan menumbuhkan orang-orang kaya
Kotaku,surgaku